Arus globalisasi yang begitu pesat bila tidak diimbangi dengan  pendidikan agama yang serius maka akan berdampak terhadap kemerosotan  akhlak para remaja. Sebab kita sadari bahwa perhelatan dunia yang  demikian tajam itu sudah nyata semakin menggeser nilai-nilai moralitas  dan religiusitas.
Kemerosotan moral yang melanda negeri kita akhir-akhir ini membuat  hati teriris-iris. Bagaimana tidak, mulai dari kalangan birokrasi sampai  kaum pinggiran, dan tak terelakkan pula para pelajar ikut terperososk  ke dalam jurang kenistaan. Perampokan yang merajalela, pemerkosaan,  prostitusi, penindasan, korupsi, kolusi,dan sederet kriminalitas lainnya  selalu menjadi hidalangan hangat pada layar kaca maupun surat kabar dan  internet.
Maka dari sejak dini para remaja perlu dibekali sistem kekebalan  akhlak. Semacam pencegahan sebelum ditimpa berbagai penyakit sosial.  Sehingga kelak ketika dewasa mereka benar-benar mampu bertahan oleh dera  yang melanda kehidupan mereka.
Berangkat dari situ, maka para guru di MTs NW Boro’Tumbuh berupaya  keras menangkal degradasi moral peserta didiknya melalui program imtak.
Adapun kegiatan imtak yang tengah digalakkan antara lain.
1. Setiap hari siswa-siswi diwajibkan membawa al-Quran. Kemudian membacanya secara bersama-sama menjelang pelajaran pertama di mulai. Khusus hari Jumat siswa-siswi membaca surat Yasin, dan pada hari-hari lainnya membaca ayat-ayat pendek (Juz Amma).
2. Setiap sore kamis diadakan hiziban akbar di sekolah.
1. Setiap hari siswa-siswi diwajibkan membawa al-Quran. Kemudian membacanya secara bersama-sama menjelang pelajaran pertama di mulai. Khusus hari Jumat siswa-siswi membaca surat Yasin, dan pada hari-hari lainnya membaca ayat-ayat pendek (Juz Amma).
2. Setiap sore kamis diadakan hiziban akbar di sekolah.
Kegiatan imatak semacam ini memang sangat penting dilakukan pada  masing-masing sekolah. Lebih-lebih pada lembaga pendidikan yang berlabel  pondok pesantren atau madrasah. Jika tidak mampu dalam sekali seminggu,  minimal diupayakan sekali dalam satu bulan.
Memimjam slogannya Pak Prabowo Subianto, “kalau bukan kita siapa lagi, kalau tidak sekarang kapan lagi.”
Selamat berjuang para Guru….
Sumber : http://abduhsempana.wordpress.com



Tidak ada komentar:
Posting Komentar